Cilacap – Meski sudah sebulan lebih pascatsunami di Cilacap, Jawa Tengah, objek wisata di Pulau Nusakambangan masih tertutup bagi wisatawan. Bahkan, objek wisata di Pantai Permisan sama sekali belum tersentuh penanganan.Sebelum terjadi tsunami, Pantai Permisan merupakan salah satu objek wisata yang terus digemborkan oleh Dinas Pariwisata Cilacap. Selain sebagai wisata laut, di beberapa tempat di Nusakambangan juga terdapat wisata religius maupun wisata ilmiah ke hutan tropis. Bahkan, Dinas Pariwisata mengagendakan paket khusus kunjungan ke pulau itu setiap Sabtu dan Minggu. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Cilacap, Budi Sulistyawan, menjelaskan sampai Selasa (22/8) kunjungan ke objek wisata di Pulau Nusakambangan memang belum dibuka lagi. Alasan utamanya, karena fasilitas pendukung dan sarananya banyak yang hancur akibat dihempaskan gelombang tsunami dan sampai saat ini belum diperbaiki.“Kami akan melakukan koordinasi dulu dengan Kalapas Batu selaku Ketua BPOW (Badan Pengelola Objek Wisata) Nusakambangan. Sebab, sejumlah sarana pendukung seperti gardu pandang harus diperbaiki lebih dulu,” lanjut Budi.Dia menambahkan, koordinasi dengan BPOW Nusakambangan memang harus dilakukan mengingat sampai saat ini status kepemilikan Pulau Nusakambangan masih diklaim sebagai milik Departemen Hukum dan HAM. Tetapi, Budi belum memastikan kapan rapat koordinasi itu akan digelar. “Yang jelas, secepatnya kami akan melakukan koordinasi, terutama membahas soal dana perbaikan sarana yang hancur akibat tsunami,” katanya.Kondisi objek wisata terutama di kawasan Pantai Permisan memang masih terlihat berantakan. Sejumlah fasilitas seperti gardu pandang, tempat peristirahatan pengunjung, tugu serta gapura masuk ke kawasan pantai itu sudah menjadi puing-puing yang berserakan di mana-mana. Kawasan Pantai Permisan menjadi lokasi yang paling parah karena tepat berada di bibir pantai. Selain persoalan itu, kerusakan jalan menuju Pulau Nusakambangan juga semakin parah. Di sejumlah titik mulai dari Dermaga Sodong hingga Pantai Permisan, terlihat lubang-lubang besar yang hanya ditutup dengan batu kapur. (sutriyono)
*) Gambar-gambar tidak ada hubungan dengan tulisan
Sumber : http://www.sinarharapan.co.id/berita/0608/23/nus02.html